Kamis, 22 November 2012

Materi Peluang

Diposting oleh Unknown di 21.52 0 komentar

Peluang, Permutasi & Kombinasi Matematika


Rumus Web mengumpulkan materi Peluang, Permutasi & Kombinasi Matematika ini untuk anak SMA demi UAN SNMPTN SPMB SIMAK UI. Silakan dipelajari :)
1) Permutasi 
Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga 
Permutasi k unsur dari n unsur adalah semua urutan yang berbeda yang mungkin dari k unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda. Banyak permutasi k unsur dari n unsur ditulis atau .
Permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah (n-1) !
Cara cepat mengerjakan soal permutasi
dengan penulisan nPk, hitung 10P4
kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur, yaitu 10.9.8.7
jadi 10P4 = 10x9x8x7 berapa itu? hitung sendiri :)
Contoh permutasi siklis :
Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja makan yang berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk mengelilingi meja makan dengan cara yang berbeda?
Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur yaitu :
2) Kombinasi 
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Pada kombinasi AB = BA. Dari suatu himpunan dengan n unsur dapat disusun himpunan bagiannya dengan untuk Setiap himpunan bagian dengan k unsur dari himpunan dengan unsur n disebut kombinasi k unsur dari n yang dilambangkan dengan , 
Contoh :
Diketahui himpunan  .
Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang memiliki 2 unsur!
Jawab :

Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).

Cara cepat mengerjakan soal kombinasi
dengan penulisan nCk, hitung 10C4
kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur lalu dibagi 4!, yaitu 10.9.8.7 dibagi 4.3.2.1
jadi 10C4 = 10x9x8x7 / 4x3x2x1 berapa itu? hitung sendiri :)
Ohya jika ditanya 10C6 maka sama dengan 10C4, ingat 10C6=10C4. contoh lainnya
20C5=20C15
3C2=3C1
100C97=100C3
melihat polanya? hehe semoga bermanfaat!
Peluang Matematika
1. Pengertian Ruang Sampel dan Kejadian 
Himpunan S dari semua kejadian atau peristiwa yang mungkin mucul dari suatu percobaan disebut ruang sampel. Kejadian khusus atau suatu unsur dari S disebut titik sampel atau sampel. Suatu kejadian A adalah suatu himpunan bagian dari ruang sampel S.
Contoh:
Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masing-masing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua angka, tentukan S, P (kejadian)!
Jawab :
S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG}
P = {AAG, AGA, GAA}
2. Pengertian Peluang Suatu Kejadian 
Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing berkesempatan sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat k hasil yang merupakan kejadian A, maka peluang kejadian A ditulis P ( A ) ditentukan dengan rumus : 
Contoh :
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian muncul bilangan genap!
Jawab : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6
Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:
A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3
3. Kisaran Nilai Peluang Matematika
Misalkan A adalah sebarang kejadian pada ruang sampel S dengan n ( S ) = n, n ( A ) = k dan 
Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1 dinamakan kejadian pasti.
4. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian 
Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P ( A ), maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah n x P( A ).
Contoh :
Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya mata dadu 1? Jawab :
Pada pelemparan dadu 1 kali, S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n (S) = 6.
Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka:
A = { 1 } dan n ( A ) sehingga : 
Frekuensi harapan munculnya mata dadu 1 adalah
5. Peluang Komplemen Suatu Kejadian 
Misalkan S adalah ruang sampel dengan n ( S ) = n, A adalah kejadian pada ruang sampel S, dengan n ( A ) = k dan Ac adalah komplemen kejadian A, maka nilai n (Ac) = n – k, sehingga :

Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P, maka peluang hasil itu tidak terjadi adalah (1 – P).
Peluang Kejadian Majemuk
1. Gabungan Dua Kejadian 
Untuk setiap kejadian A dan B berlaku : 
Catatan : dibaca “ Kejadian A atau B dan  dibaca “Kejadian A dan B”
Contoh :
Pada pelemparan sebuah dadu, A adalah kejadian munculnya bilangan komposit dan B adalah kejadian muncul bilangan genap. Carilah peluang kejadian A atau B!
Jawab :
2. Kejadian-kejadian Saling Lepas 
Untuk setiap kejadian berlaku  Jika  . Sehingga  Dalam kasus ini, A dan B disebut dua kejadian saling lepas.
3. Kejadian Bersyarat 
Jika P (B) adalah peluang kejadian B, maka P (A|B) didefinisikan sebagai peluang kejadian A dengan syarat B telah terjadi. Jika  adalah peluang terjadinya A dan B, maka  Dalam kasus ini, dua kejadian tersebut tidak saling bebas.
4. Teorema Bayes 
Teorema Bayes(1720 – 1763) mengemukakan hubungan antara P (A|B) dengan P ( B|A ) dalam teorema berikut ini : 
5. Kejadian saling bebas Stokhastik 
(i) Misalkan A dan B adalah kejadian – kejadian pada ruang sampel S, A dan B disebut dua kejadian saling bebas stokhastik apabila kemunculan salah satu tidak dipengaruhi kemunculan yang lainnya atau : P (A | B) = P (A), sehingga:
Sebaran Peluang
1. Pengertian Peubah acak dan Sebaran Peluang. 
Peubah acak X adalah fungsi dari suatu sampel S ke bilangan real R. Jika X adalah peubah acak pada ruang sampel S denga X (S) merupakan himpunan berhingga, peubah acak X dinamakan peubah acak diskrit. Jika Y adalah peubah acak pada ruang sampel S dengan Y(S) merupakan interval, peubah acak Y disebut peubah acak kontinu. Jika X adalah fungsi dari sampel S ke himpunan bilangan real R, untuk setiap dan setiap  maka:
Misalkan X adalah peubah acak diskrit pada ruang sampel S, fungsi masa peluang disingkat sebaran peluang dari X adalah fungsi f dari R yang ditentukan dengan rumus berikut :
2. Sebaran Binom 
Sebaran Binom atau Distribusi Binomial dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Dengan P sebagai parameter dan 
Rumus ini dinyatakan sebagai:
 untuk n = 0, 1, 2, …. ,n
Dengan P sebagai parameter dan 
P = Peluang sukses
n = Banyak percobaan
x = Muncul sukses
n-x = Muncul gagal

Materi Suku Banyak

Diposting oleh Unknown di 21.45 0 komentar


POLINOMIAL / SUKUBANYAK
1. Pengertian Sukubanyak
 Bentuk Umum  :  axn + bxn-1 + cxn-2 + ….+ qx + r
  Variable   x
  • Derajat sukubanyak  n
  • Koefisien sukubanyak : a  ,  b  ,  c  , … , q  ,  r
  • Banyaknya koefisien  =  n + 1
  • Pangkat bilangan cacah.
 2. Nilai sukubanyak
F(x) = x 3 + 3x 2 – 4x – 3
  • Cara subtitusi  :  Kita tinggal mengganti x dengan nilai yang diminta.
  f( 2 ) = 2 3 + 3.2 2 – 4.2 – 3  = 9
  • Cara bagan : Tuliskan koefisien dari sukubanyak
 


              Sehingga   f( 2 ) = 9
 3. Kesamaan sukubanyak
     Dua sukubanyak dikatakan sama jika derajat dan tiap suku yang bersesuaian sama.
 4. Pembagian sukubanyak
  • Pembagian terstruktur / porogapit ( semua bisa mengunakan ini )
  • Pembagian sintetik :
*  Pembagi harus linear atau dapat dibuat menjadi faktor linear
      *  jika dibagi  ax + b  maka hasil bagi harus dibagi a.
 5. Teorema Sisa
            Jika f (x)  dibagi   x – a   maka sisanya   f (a).
 6. Teorema faktor
            Jika  f ( a ) = 0  maka   x  - a  merupakan faktor dari  f (x)
 7. Persamaan polinom
·        Diselesaikan dengan cara difaktorkan dahulu. Untuk memfaktorkan gunakan teorema faktor.
·        Sifat – sifat akar persamaan :
ax 2 + bx + c = 0                                1.    x 1 + x 2 = -b / a
                                                          2.    x 1 . x 2 = c / a
ax 3 + bx 2 + cx + d = 0                     1.    x1 + x2 + x3 = -b/a
2.        x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 = c/a
3.         x1.x2.x3 =  -d/a
  ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0
1.    x1 + x2 + x3 + x4 = -b/a
            2.    x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 = c/a
            3.    x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = -d/a
            4.    x1.x2.x3.x4 = e/a

Materi Vektor

Diposting oleh Unknown di 21.01 0 komentar

  • Sudut Antar Dua Vektor.Apabila  merupakan sudut antara vektor  dan vektor  maka 

Harus diingat pula bahwa, misalkan :

 


 

  • Proyeksi.
    Panjang proyeksi 
    vektor  pada vektor  (proyeksi skalar) adalah :

    Proyeksi vektor orthogonal atau proyeksi vektor dari vektor  pada vektor  adalah :
     

Contoh soal dan pembahasannya :
  1. Diketahui titik A(5, 1, 3), B(2, -1, -1), dan C(4, 2, -4). Besar sudut ABC = ....
     
    Ujian Nasional 2010/2011)
    Penyelesaian : 

    Diketahui titik A(5, 1, 3), B(2, -1, -1), dan C(4, 2, -4).
     
    Misalkan  adalah besar sudut ABC, hal ini berarti  adalah sudut antara vektor  dan vektor 
     
     
    sehingga :
     
     
     maka 
    Jawaban : B Diketahui vektor  dan vektor . Proyeksi vektor orthogonal vektor  pada vektor  adalah ....





  2. (Ujian Nasional 2010/2011)

    Penyelesaian :


    Misalkan  adalah proyeksi vektor orthogonal vektor  pada vektor  maka :




    Jawaban : B
 

Matematika Isma Latifahrul Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei